Tubifex merupakan salah satu jenis yang hidup didasar perairan tawar. Tubifex ini biasanya ditemukan pada dasar perairan yang mengalir dan banyak mengandung bahan organik. Tubifex mudah untuk dikenali dari bentuk tubuhnya yang seperti benang sutra dan berwarna merah kecoklatan karena banyak mengandung haemoglobin. Tubuhnya sepanjang 1-2 cm, terdiri dari 30 – 60 segmen atau ruas. Tubifek membenamkan kepalanya ke dalam lumpur untuk mencari makan dan ekornya di sembulkan di permukaan dasar untuk bernafas. Tubifex berkembang baik pada media yang mempunyai kandungan Oksigen terlarut berkisar antara 2,75 – 5, kandungan amonia. Jadilah pembaca dan pengcopy yang baik dengan mencantumkan sumber yang anda ambil. Budayakan tidak untuk menjadi plagiat/plagiator. Terima kasih sudah berkunjung dan beretika dalam berblog. ![]() Kepada pembudidaya bibit lele di daerah Bogor dan sekitarnya yang membutuhkan cacing sutra untuk pakan larve lele atau anak ikan, kami menyediakan cacing sutra dengan kualitas baik dan dalam jumlah besar. Teknik Budidaya Cacing Sutra – Cacing sutra merupakan jenis cacing yang berwujud menyerupai rambut dengan ukuran sekitar 1-3 cm dan memiliki warna merah. Hewan ini melangsungkan hidupnya dengan cara berkelompok dan seringkali ditemukan dalam perairan yang jernih. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh cacing sutra yaitu adanya kandungan protein sebesar 57% dan lemak 13%. (Elfian Permana) LAPORAN Disusun Oleh: Elfian Permana KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2015 KATA PENGANTAR Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul budidaya pakan alami (Tubifix Sp). Dalam penyusunan makalah ini berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada dosen matakuliah budidaya pakan alami. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Terima kasih. Jember, 29 Mei 2015 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. I DAFTAR ISI. II BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 2.1. Klasifikasi dan Morfologi. Siklus Hidup Tubifex 4 2.3. Habitat dan Sifat Cacing Tubifex. Kandungan Gizi Tubifex 7 2.5. Pembibitan Cacing Tubifex 8 2.6. Kultur Massal Cacing Tubifex. 8 BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan. 9 DAFTAR PUSTAKA. 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Budidaya ikan dan udang nampak semakin sering dilaksanakan baik secara intesif maupun secara ekstensif. Salah satu factor yang menentukan keberhasilan budidaya ikan dan udang adalah kesediaan pakannya. Dalam penyediaan pakan harus diperhatiakn beberapa faktor yaitu jumlah dan kualitas pakan, kemudahan untuk menyediakannya serta lama waktu pengambilan pakan yang berkaitan dengan penyediaan makanan yang dihubungkan dengan jenis dan umurnya. Jenis pakan yang dapat diberikan pada ikan dan udang berupa pakan alami maupun pakan buatan. Ketersediaan pakan alami merupakan faktor penting dalam budidaya ikan dan udang, terutama pada usaha pembenihan dan usaha budidaya ikan hias. Selain itu pakan alami sebagai sumber makanan ikan dan udang dapat dilihat dari nilai nutrisinya yang relatif tinggi dimana berkaitan dengan kalori yang dikandungnya. Usaha pengembangan budidaya tidak dapat terlepas dari tahap pengembangbiakan atau pembenihan jenis-jenis organisme unggulan. Ketersediaan benih yang memadai baik dari segi jumlah, mutu dan kesinambungan harus dapat terjamin agar usaha pengembangan budidaya organisme dapat berjalan dengan baik. Sampai saat ini usaha pembenihan masih merupakan faktor pembatas dalam pengembangan budidaya di Indonesia untuk organisme-organisme tertentu. Oleh sebab itu, usaha pembenihan mutlak diperlukan. Salah satu diantara banyak pakan alami adalah cacing sutra atau juga dikenal dengan cacing rambut. Cacing sutra ini menjadi favorit bagi semua benih ikan yang sudah biasa memakan pakan alami. Cacing sutera ini biasanya diberikan dalam keadaan hidup atau masih segar ke dalam air karena lebih sukai ikan. Cacing sutera (Tubifex sp) cukup mudah untuk dijumpai, dan jika dibudidayakan tidaklah sulit untuk melakukannya. Kemampuanya beradaptasi dengan kualitas air yang kurang bagus membuatnya bisa dipelihara di perairan mengalir mana saja, bahkan pada perairan tercemar sekalipun. Selain itu juga bisa bertahan lama hidup di air dan nilai gizi yang ada pada cacing ini cukup baik untuk pertumbuhan ikan. Buku metode penelitian pendidikan. Buku ini mengemukakan tiga metode penelitian, yaitu Kuantitatif, kualitatif, dan penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). Metode kuantitaif cocok.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |